Jo Batara Surya
percikan tirta mu yang kujadikan pembasuh luka, air itu pula yang dijadikan para ksatria negri sebagai sumber yang mengalir dalam Citarum atau pun Gangga.
aku mencium wangi darah mu yang sudah diperas tanah makam leluhur, ajimat akar akar pepohonan begitu tekun meditasi, rumput dan daun pun menekung tenang merasakan tirta mu yang mengalir menghidupi penghuni negri ini.
percikan tirta mu yang kujadikan pembasuh luka, air itu pula yang dijadikan para ksatria negri sebagai sumber yang mengalir dalam Citarum atau pun Gangga.
aku mencium wangi darah mu yang sudah diperas tanah makam leluhur, ajimat akar akar pepohonan begitu tekun meditasi, rumput dan daun pun menekung tenang merasakan tirta mu yang mengalir menghidupi penghuni negri ini.
ritus digerbang gapura cendana...
aku mengetuk pintunya dan ku ucapkan.... " Sampurasuuuun "
mereka menjawab dengan denting yang melengking namun sepi, tak ada yang harus dibatasi oleh ruang dan waktu....karena leluhur itu ada dalam diriku, dan mereka itu adalah aku sendiri.
perbincangan ini meruwat keramat tentang lidah dan ucap...
atau tekad dengan perbuatan.
Sebab itulah manusia nusantara diwajibkan tahu, kapan menjadi semar, kapan pula menjadi bagong, petruk atau cepot.
Bandung 22-09-2019.
Aucun commentaire:
Publier un commentaire