mardi 5 janvier 2021

BUKU YANG MENYENANGKAN DIRIKU

Djoko Saryono
 
Bersyukurlah aku diberi kemampuan dan mampu melewati tahun 2020 -- yang penuh tikungan dan tantangan kebudayaan yang berbahaya -- dengan ditemani buku-buku yang menyenangkan dan mencerahkan. Selama tahun 2020 banyak buku baik terjemahan maupun asli karya anak negeri yang sudah memberikan kesenangan dan ketercerahan kepadaku. Buku-buku itu meliputi buku sastra dan buku non-sastra berbahasa Indonesia.
 
Di antara banyak buku non-sastra yang terbit selama tahun 2020, sepuluh buku non-sastra yang menyenangkan dan mencerahkan aku sebagai berikut:
 
1. Pendidikan yang Berkebudayaan karya Yudi Latif.
2. Gerak Kuasa: Politik Wacana, Identitas, dan Ruang/Waktu dalam Bingkai Kajian Budaya dan Media karya Wening Udasmoro dkk.
3. Jawa-Islam di Masa Kolonial: Suluk, Santri dan Pujangga Jawa karya Nancy K. Florida.
4. Komitmen Sosial dalam Sastra dan Seni: Sejarah Lekra 1950--1965.
5. Kisah dari Kebun Terakhir: Hubungan Kapitalis di Wilayah Adat karya Tania Murray Li.
6. Political Tribes: Insting Kelompok dan Nasib Bangsa karya Amy Chua.
7. Mengapa Perempuan Bercinta Lebih Baik di Bawah Sosialisme karya Kristen R. Ghodsee.
8. Gen: Perjalanan Menuju Pusat Kehidupan karya Siddhartha Mukherjee.
9. Misbehaving: Terbentuknya Ekonomi Perilaku karya Richard H. Thaler.
10. Kuasa Eksklusi: Dilema Pertanahan di Asia Tenggara karya Derek Hall, Philip Hirsch, dan Tania Murray Li.
 
Kesepuluh buku tersebut merupakan pilihan subjektifku saja. Subjektivitasku menjadi tolok ukur kesenangan dan ketercerahanku. Aku memilihnya di antara ratusan buku bagus yang telah terbit selama tahun 2020 dengan empat pertimbangan. Pertama, buku-buku tersebut ditulis dengan baik, disajikan dengan menarik dan tak membosankan, ditata-kemas dan dicetak bagus sehingga punya keterbacaan tinggi, dan dibaca tak menyiksa mata. Ibarat melewati jalan, membaca 10 buku tersebut aku seperti sedang melaju di jalan tol.
Kedua, buku-buku tersebut menyuguhkan pemikiran, gagasan, wawasan, dan temuan relatif baru, menyegarkan, memperkaya, mendalam. Otentisitas dan relevansi hal tersebut juga kuat selain argumentasi dan fakta adekuat. Di samping itu, daya kritis dan kebaruan temuan buku-buku tersebut begitu memikat. Ibarat melancong, aku bagaikan disuguhi panorama indah dan seperti baru terlihat.
 
Ketiga, isi buku-buku tersebut kurasakan punya nilai kebaruan dan nilai-guna yang besar dan jernih. Tidak mengulang-ulang atau sekadar "memulung dan menjahit" pemikiran, gagasan, dan wawasan yang sudah ada. Pengolahan dan perhitungan atas pemikiran yang sudah dilakukan secara kreatif-inventif sehingga membuahkan pemikiran dan gagasan baru dan bening. Ibarat kata, membaca buku tersebut aku bagaikan melancong ke tempat baru dengan jalan baru beserta objek terasa baru yang menyegarkan diri.
 
Keempat, kesepuluh buku tersebut berpotensi menyumbangkan wacana alternatif atau memperbaharui wacana keilmuan, akademis atau edukatif, dan intelektual di bidang tertentu. Misalnya, buku Yudi Latif memperbaharui wacana edukatif dan intelektual di Indonesia. Buku Siddartha menyumban pemikiran ilmiah-populer yang baru di bidang susur-galur kehidupan di alam semesta. Buku Kristen mencerahkan aku karena mampu menghantam kapitalisme dan mendiskusikan kapitalisme versus sosialisme dari perspektif unik, yaitu cinta perempuan. Demikianlah, ibarat berada di hutan, buku-buku tersebut memberi angin segar dan sejuk bagi pikiranku.
 
Itulah empat pertimbangan sepuluh buku yang menyenangkan dan mencerahkanku. Menurut subjektivitasku, sepuluh buku itu bagus. Buku bagus menjadi bisa pupuk yang menyuburkan perkembangan diri kita dan tatkala kita coba membacanya serasa sedang dipupuk sebegitu rupa. Sebab itu, mari kita terus membaca buku bagus, yang menyenangkan dan mencerahkan diri kita. Niscaya pola pikir dan pikiran kita menjadi sehat, segar, dan berharga. Hidup pun akan lebih bermakna dan berguna.
***

http://sastra-indonesia.com/2021/01/buku-yang-menyenangkan-diriku/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria