mercredi 24 juin 2020

Dian Sukarno, Kisahkan Antopologi Legenda Jombang dalam Buku

Susun ‘Sisik Melik’ Desa-desa di Jombang, Gunakan Enam Pendekatan Keilmuan
Arif Yulianto
harianbhirawa.co.id, 17/02/2019

Bagi pegiat seni, budaya, maupun sejarah di Kabupaten Jombang, nama Dian Sukarno begitu tak asing. Pria yang memiliki nama asli Wiji Mulyo Maradianto ini dikenal salah satunya sebagai sejarahwan Jombang. Saat ini, dengan biaya sendiri ia telah menelurkan satu buah buku berjudul ‘Antopologi Legenda Jombang’ jilid satu. Seperti apa bukunya?

Buku karya Dian Sukarno tersebut berisi tentang legenda desa-desa yang ada di Kabupaten Jombang. Ia berharap, ada kebanggaan tersendiri bagi desa-desa yang telah memahami sejarah desanya sehingga dapat menjadi daya dorong yang sangat kuat.

Proses membuat legenda desa-desa di Jombang diakuinya mempunyai tantangan tersendiri. Ia mulai mengumpulkan data untuk tentang desa-desa di Jombang sejak 2004 silam. Berawal dari kegelisahannya jika ada orang yang mengatakan Jombang itu punya apa, Jombang itu ada apanya.

“Yang kedua pertanyaan Gus Mus (KH Mustofa Bisri, ketika meresmikan Jalan Gus Dur. Beliau mengatakan kepada Pak Yanto (Suyanto) waktu itu Bupati (Jombang), Pak Bupati tolong teliti airnya Jombang. ‘Banyune Jombang iki enek opo’, sampai diulang tiga kali,” ujar Dian Sukarno, Minggu (17/2).

Kemudian Dian Sukarno yang juga mantan jurnalis sebuah radio swasta ini pun mulai mengumpulkan data-data desa dengan menggunakan enam pendekatan keilmuan yakni pendekatan/ kajian artefaktual, etnoarkeologi, etnografi, topografi, dan pendekatan/kajian toponimi. Saat ini, satu buku berisi legenda desa-desa di Jombang telah rampung ia susun. Sementara, total telah terkumpul 650-an legenda tentang desa. Di mana satu desa bisa jadi terdiri lima legenda.

Tingkat kesulitan pada penyusunan ‘Sisik Melik’ ini diakuinya jika ada data yang terputus. Namun begitu, hal tersebut biasanya tidak terjadi lama karena ia telah memiliki data pendukung tentang desa-desa di Jombang yang hal itu sangat memberikan peran dalam upayanya mengupas sejarah desa-desa tersebut.

“Seiring berjalannya waktu kemudian saya ketemu dengan almarhum Pak Ngaidi Wibowo, pemimpin Ludruk Duta Kharisma, beliau punya ‘babonan’ Babad Jombang (Kebo Kicak), Kebo Kicak yang dibabonan itu sekitar 20-an desa, setelah saya telusuri, ternyata lebih dari 30-an desa yang muncul,” katanya.

Meski begitu, secara umum, penyusunan ‘Sisik Melik’ tentang desa-desa di Kabupaten Jombang ini masih belum selesai. Menurutnya, total membutuhkan 15 buku untuk membukukan keseluruhan legenda desa di Jombang, dengan asumsi, satu buku berisi 100 legenda, dan satu desa bisa jadi terdiri dari lebih dari lima legenda. “Jadi Jombang kalau dalam istilah arkeologisnya itu ‘Historical Landscape’. Jadi setiap bentang tanahnya mengandung sejarah,” tandasnya.

Dari pencairan tentang sejarah desa-desa di Kabupaten Jombang, ternyata keberadaan desa-desa di Jombang terdiri dari beberapa kultur seperti kultur Mataram Kuno, Airlangga, Dhaha Kediri, Majapahit, Kebo Kicak, VOC, hingga era orde baru.

Dari tiap-tiap era tersebut, Dian membenarkan bahwa mereka ternyata memberikan sumbangan atas berdirinya sebuah desa di Jombang, termasuk juga pada era perang Diponegoro. “Sehingga jika kita memperbincangkan laskar Diponegoro, banyak sekali dari ujung utara Ploso, sampai ujung selatan Mojowarno itu ada,” pungkasnya.
***

https://www.harianbhirawa.co.id/dian-sukarno-kisahkan-antopologi-legenda-jombang-dalam-buku/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria