Jo Batara Surya
dirgahayu langit langit purba
angin, batu, air dan matahari mengucapkan selamat atas perjumpaan mu dengan sa-HUDA-RA mu.
mewujudlah dari yang lebih tua selain cinta, ia sudah mengalami manis pahit dan getir kehidupan, jangankan Laila Majnun, Adam dan Hawa pun tak luput dari kasihnya
tanpa liang sumur keberadaan, kita tak bisa menimba makna agar bisa menyucikan jiwa, agar kelak kita menjadi mahluk cahaya kembali
perang rasa sudah dimulai sewaktu jasad meniup karma, dan manusia duduk diranjang kabut lupa, dari mana ia berasal?
akan kemana ia pulang?
kini kau sedang dimana..?
purwa wiwitan ...
dimana sarang ruh bersemayam mengeja makna agar bisa melahirkan dan menerima kematian sebagai sesuatu yang manunggal, layaknya sakit & cinta, baik dan buruk atau ada dan tiada.
pemanah rasa....
energi apa yang dipanggil ribuan planet ditata surya?
aku mengenali nya begitu purba, tanpa nama...tanpa angka, namun Esa menyulut hidup hingga menyemburlah segala bentuk cahaya nan purba.
sungguh kebenaran dan Tuhan sudah hidup jutaan Tahun silam, bahkan lebih dari apa yang kita pikirkan
malu lah untuk menjadi hakim, karena bumi beserta penghuninya hanya setitik paling kecil diantara hamparan pasir dan bunga kamboja bernama semesta.
Lamongan 17-03-2019
Jo Batara Surya
Lahir di Bandung 21-03-1982 tinggal diSurabaya sejak tahun 2002 aktif dalam teater sejak tahun 2003 Di Surabaya dan Lamongan, beberapa karya diantaranya REUNI PARA NABI Pentas Keliling 7 Kota di Jawa Timur, SUGESTI DUA SISI, NAZLAH KAMILAH, DLL. Pendiri Teater Cicak Lamongan & Teater Vanderwijk Syuro Indonesia, Tahun 2007 -2008 bergabung dengan Mainteater Bandung. Karya tulis dimuat beberapa media koran di Jatim, Antologi Puisi DKL, Puisinya dimuat dalam antologi Mimbar sastra Bandung, telah membuat 3 buku berupa Naskah Teater, Antologi Puisi dan Buku perjalanan dibedah di beberapa kota di Jawa Timur dan Bandung, dan kini menetap di Kota Lamongan.
Aucun commentaire:
Publier un commentaire