Rakai Lukman
adalah ibu
anak-anakmu bengal dan bawel
Tekad anakmu kerdil nan ciut
Lupa membaca hikayat purba
Lempengan berpahat sasmita
: kau kaca benggala
cermin gemintang, rembulan berdandan molek
pada jernih darah, jalur nadimu
itu dulu
adalah ibu
anak-anakmu bengal dan bawel
Tekad anakmu kerdil nan ciut
Lupa membaca hikayat purba
Lempengan berpahat sasmita
: kau kaca benggala
cermin gemintang, rembulan berdandan molek
pada jernih darah, jalur nadimu
itu dulu
adalah ibu
putra-putrimu begitu binal dan banal
Pandai bermake up lumpur
tutur manis syarat liur deterjen
Suara parau pada perayaan semu
Ibu, kau keruh serupa comberan peradapan
Anyir penuh busa, sampah-sampah
Menyatu dalam daging dan belulangmu
Anak-anak ibu, mendidik cucu-cucu
mendewa tanggul dan plengsengan beton di bibirmu
Kemarau, pasirmu dikunyah beramai-ramai
Penghujan kau dicaci murka
Lubermu baginya petaka
penyebar humus-humus, nutrisi cacing
Penyubur padi dan jagung
Di hulumu, akasia punah dipangkas waduk
Di hilirmu bakau ditelan reklamasi
Dilumat bendungan
Sepanjang tubuh, kelokmu yang elok
Sirna demi percepatan
Bambu-bambu penangkal amukmu
Dipotong, dibelah atas nama pembangunan
Ibu, tahanlah bandang itu
Maafkan anakmu
Yang dangkal dan lugu!
Bantaran Bengawan, Desember 2018.
Aucun commentaire:
Publier un commentaire