Rakai lukman
I.
airmata meteor dan kerikilkerikil semesta menitik di poripori belahan waktu, aku terkesiap dari lelap panjang bersama gigir angin dan pusaran mata air yang sumbat kini melega, alirnya menggugah rumputrumput liar, akar pohon, burungburung dara menyeru nyanyian musim peneduh tubuhtubuh ngilu, pun gersang rindu menumbuh gubukgubuk petani cocok tanam di lingkar ladang kebajikan, kelak dituai cucucucu yang gagap berkisah
II.
rona pagi nian akrab dengan lumutlumut lembah dada. daundaun kering pohon jati berserak basah di musim penghujan. kudengar degup jantung kijang sisasisa zaman. rintik gerimis maret menetas, menetes pada biji rindukku yang akan kau petik kelak, menjadi sajian senja kita, meski kau masih kembara di kota yang lebamkan tanah dan tubuhmu, sepulangmu, akan kuajak menari di rerumputan hutan jati peneduh gelisahmu, kekasih
III.
di sini rumputrumput pematang hatiku bergetar, air mata gemintang memanggil badai mungil beriring lagu sahdu mata angin ragawi membelai dada gaguku, dan gemericik sajak mengalir di sela gelombang haruku-harumu. di sana kau asyik berguru pada gedung-gedung megah, panflet, baligho mewah, dan aku setia bermain debu-debu kapur agar gembur sawah hatiku yang membatu, kekasih esok akan lepas keluh-keluhmu
Gresik 2010
I.
airmata meteor dan kerikilkerikil semesta menitik di poripori belahan waktu, aku terkesiap dari lelap panjang bersama gigir angin dan pusaran mata air yang sumbat kini melega, alirnya menggugah rumputrumput liar, akar pohon, burungburung dara menyeru nyanyian musim peneduh tubuhtubuh ngilu, pun gersang rindu menumbuh gubukgubuk petani cocok tanam di lingkar ladang kebajikan, kelak dituai cucucucu yang gagap berkisah
II.
rona pagi nian akrab dengan lumutlumut lembah dada. daundaun kering pohon jati berserak basah di musim penghujan. kudengar degup jantung kijang sisasisa zaman. rintik gerimis maret menetas, menetes pada biji rindukku yang akan kau petik kelak, menjadi sajian senja kita, meski kau masih kembara di kota yang lebamkan tanah dan tubuhmu, sepulangmu, akan kuajak menari di rerumputan hutan jati peneduh gelisahmu, kekasih
III.
di sini rumputrumput pematang hatiku bergetar, air mata gemintang memanggil badai mungil beriring lagu sahdu mata angin ragawi membelai dada gaguku, dan gemericik sajak mengalir di sela gelombang haruku-harumu. di sana kau asyik berguru pada gedung-gedung megah, panflet, baligho mewah, dan aku setia bermain debu-debu kapur agar gembur sawah hatiku yang membatu, kekasih esok akan lepas keluh-keluhmu
Gresik 2010
Aucun commentaire:
Publier un commentaire