jeudi 25 février 2021

Ribel

N. Syamsuddin CH. Haesy
jurnalnasional.com
 
LANTARAN menyebarluaskan pemikiran dan menggerakkan perubahan yang dianggap tidak biasa oleh kebanyakan kalangan, Mustafa Kemal yang dikenal sebagai Kemal Attaturk, dianggap ribel. Seorang ribellion. Pemberontak. Bahkan, founding father bangsa Turki yang memimpin revolusi kemerdekaan Turki (1919-1922) itu disandangkan julukan ribel kepadanya lantaran dianggap penjahat oleh para musuh-musuhnya. Terutama para penjajah.
 
Tragisnya, Kemal bahkan harus menerima hukuman mati di Konstantinopel. Tapi, dasar seorang ribellion, pemberontak yang mengusung nilai-nilai kebajikan dan kebenaran, Kemal cuek saja. Keberaniannya berhasil mengikis jejak penguasa Yunani dari Anatolia, dan membebaskan Tanah Air Turki dari kungkungan penghinaan dan penjajahan. Sultan yang sudah menjatuhkan vonis hukuman mati, memujanya dengan retorika parabolik dan hiperbolik, dan menyebutnya pahlawan nasional Turki. Dan para pengutuknya, balik menghamburkannya dengan gumpalan sanjung puji. Bahkan, terkesan berlebihan.
 
Ribel adalah pemberontakan kreatif yang berorientasi kepada perubahan dari satu kondisi kepada kondisi lebih baik lagi. Ribel adalah paduan pikiran, jiwa, semangat, rasa, cita-cita, dan aksi melakukan perubahan keadaan, yang harus melahirkan keberanian menjadi benar dan bagian tak terpisahkan dari kebenaran.
 
Semua insan pilihan Tuhan, oleh masyarakatnya, bahkan dituduh sebagai ribellion. Pemberontak, penjahat, dan bahkan dianggap tidak waras. Demikianlah memang risiko seorang ribellion, yang memelopori dan meneladani perubahan. Karenanya, tak usah heran, bila kepada para ribellion selalu dilontarkan aneka fitnah, cacian, dan bahkan penistaan. Termasuk pemenjaraan fisikal maupun psikologis.
 
Sejarah perjalanan bangsa ini juga menunjukkan betapa para pahlawan bangsa, perintis kemerdekaan, dan para founding fathers dianggap berperilaku ribel, dan dijuluki ribellion oleh penjajah dan para anteknya. Mohammad Hatta bilang, para pemimpin yang benar dan pembaru dipandang sebagai jahat dan penjahat, berontak dan pemberontak, selama apa yang diperjuangkannya masih dicermati secara subyektif.
 
Karena itu, nasihat Hatta, para pemimpin yang semacam ini tak perlu berkecil hati. Sepanjang selalu konsisten dan konsekuen berpijak kepada kebenaran dan berpihak kepada rakyat, jalan saja terus. Karena, medan pengabdian tersebar di mana-mana, di seluruh penjuru Tanah Air, di berbagai fungsi.
 
"Kita tahu, nasib dan derajat seorang pemimpin bergantung kepada waktu dan tempat. Waktu dan tempat itulah yang menentukan apakah ia penjahat atau pahlawan, pembela dan penganjur kemanusiaan," ujar Hatta (1933). Karena, segala penistaan sesungguhnya merupakan ekspresi dan refleksi dari kepandiran mereka yang mencerca.
 
Kaum ribellion melakukan aksi ribel, dan terbukti mampu membawa kemaslahatan. Mereka menjadi sedemikian penting dan bermakna, ketika arus pemikiran hanya menuju ke satu arah. Ketika seluruh pemikiran kreatif yang melompat jauh lebih cepat dengan apa yang dipikirkan kebanyakan orang dipandang sebagai sesuatu yang keliru.
 
Ribel dan ribellion tak akan pernah henti. Tak akan pernah tertambat di suatu masa dan di suatu tempat tertentu, karena ribel dan ribellion selalu mempunyai ruang dan waktunya sendiri untuk berkiprah. Menunjukkan jalan terang pembaruan dan perubahan untuk kebajikan. Karenanya, para ribellion tak pernah mati dan terkuburkan oleh zaman.
 
Eksistensi para ribellion melintasi dimensi ruang dan waktu. Tersimpan abadi di dalam catatan peradaban manusia. Karena, para ribellion bukanlah mereka yang berpikir liar dan tak dapat dipertanggung jawabkan.
***

http://sastra-indonesia.com/2021/02/ribel/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria