dimanche 16 mai 2021

Novel Pocinta karya Akhmad Sekhu diapresiasi dari Dalam dan Luar Negeri

 

(Konjen RI New York, Arifi Saiman)
 
Tak mudah melewati Pandemi Covid-19 dengan tetap berkarya. Begitu banyak tantangan, karena krisis dimasa ini melebihi krisis moneter. Demikian dirasakan Sekhu, seorang wartawan juga anggota Forwan (Forum Wartawan Hiburan) Indonesia. Covid-19 berdampak pada seluruh sektor kehidupan, hingga bioskop tutup yang membuat para wartawan hiburan menjadi sepi liputan. Namun sepinya kegiatan itu ia siasati dengan berkarya, menerbitkan novelnya ketiga, berjudul “Pocinta,” yang berkisah tentang cinta orang-orang yang suka moci alias minum teh poci.
 
“Saya bersyukur novel ‘Pocinta’ diapresiasi berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri, “tutur Sekhu penuh rasa haru, (4/4/2021). Wartawan dan sastrawan kelahiran desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, 27 Mei 1971 itu menerangkan, Konjen RI di New York, Arifi Saiman memberikan apresiasi atas dirinya dengan memegang novel Pocinta di depan Patung Liberty, Amerika. “Saya penulisnya masih di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan, tetapi karya saya sudah sampai di Patung Liberty,” ucapnya mantap.
 


Tak hanya itu, lanjut Sekhu, novel Pocinta rencananya akan dibicarakan di dalam acara VideoRadio Salt’NPeper yang jaringannya berbagai kedutaan RI di seluruh dunia. “Apresiasi ini membesarkan hati saya untuk tetap semangat berkarya,” bebernya. Menurut Sekhu, banyak artis memberi apresiasi dan menyampaikan ucapan selamat atas terbitan novelnya tersebut. Di antarannya Siti Badriah, penyanyi Nagaswara yang terkenal dengan lagu hits ‘Lagi Syantik’ : “Dalam novel ‘Pocinta,’ tokoh utamanya bernama Legia, perempuan blacksweet alias hitam juga diceritakan menyanyi lagu hits ‘Lagi Syantik’ pada saat mandi,” paparnya. Selain itu banyak artis lainnya, seperti Cinta Laura, Christine Hakim, Erna Santoso, Nugie, Happy Salma, Paramitha Rusady, Yessy Gusman. Juga para sastrawan; Gol A Gong, Eka Budianta, Evi Idawati, Hanna Fransiska, Harry Tjahjono, Jose Rizal Manua, Hasan Aspahani, Nia Samsihono, Apito Lahire, dan Atmo Tan Sidik, Duta Baca Kota Tegal. “Ada juga Naratama, Produser dan Sutradara Program Televisi New York. Dan tidak ketinggalan Sutrisno Buyil, Ketua Umum Fowan memberi testimoni dalam novel Pocinta ini,” ungkapnya bangga.
 
Adapun testimoni Sutrisno Buyil; “Merangkap jadi novelis dan wartawan bukan perkara gampang, hal itu sudah saya rasakan. Saya sudah puluhan tahun jadi wartawan dan beberapa kali menang lomba tulis. Tapi anehnya tidak mudah untuk saya menulis novel. Saya sudah mencoba, tapi selalu mentah. Namun tidak buat Sekhu sahabat saya, dia bisa menjadi penulis novel, buku, puisi, sekaligus wartawan. Resensi bukunya dimuat di media terkemuka di Indonesia. Kadang saya suka iri dengan kesuksesan wong Tegal satu ini. Kalau secara teteh, penampilannya tidak menunjukkan sastrawan hebat, ora mitayani, tapi dari sikap diam dan lembutnya, ketika di hadapan komputer ia menjadi macan garang, dan rangkaian ribuan kata ia susun jadi novel, puisi, juga berita hiburan. Salut! Buat Sekhu, terus berkarya demi masa depan keluarga serta dunia sastra Indonesia. Salam Sastra.”
 
Harapan Sekhu, dapat dukungan dari rekan-rekan sesama wartawan, terutama yang tergabung dalam Forwan, yang baru mengadakan pemilihan ketua umum, dan Sutrisno Buyil terpilih kembali sebagai Ketua Umum Forwan Periode 2021 – 2025. “Mudah-mudahan ke depan Forwan semakin menggeliat dengan program-programnya yang memberdayakan wartawan hiburan,” harapannya.
 
Sekhu menyampaikan, novel Pocinta diterbitkan Penerbit Prabu21 yang membuat Gerakan Nasional Melahirkan Satu Juta Penulis untuk Indonesia lebih baik. “Penerbit Prabu21 ialah rumah para penulis Indonesia yang memberikan kesempatan pada masyarakat luas untuk menjadi penulis. Semua gratis, mulai dari editing, tata letak, dan design cover. Bukunya terbit ber-ISBN, ber-E ISBN, 45 hari naskah masuk sudah terbit. Hal tersebut tentu patut didukung,” pungkas Akhmad Sekhu sumringah.
 
Novel Pocinta berkisah tentang seorang perempuan blacksweet alias hitam manis bernama Legia yang punya dua teman. Pertama Pahing yang menyebut diri namanya Pay, adalah Sobat Ambyar, komunitas pecinta lagu-lagu Didi Kempot. Kedua, Kliwon menyingkat namanya jadi Kwon, seperti nama orang Korea, karena kecintaannya pada K-Pop. Sejak kecil, ketiganya berteman selalu bersama dalam suka-duka, bahkan berjanji menjaga kebersamaan sampai kapan pun juga. Tak ada yang bisa memisahkan pertemanan sejati mereka yang sama-sama suka moci, sebuah tradisi minum teh poci di daerah Tegal.
 
Di saat besar ada yang mencintai Legia, barulah Kliwon dan Pahing sadar kalau keduanya juga cinta. Mereka berdua akhirnya saling bersaing untuk mendapatkan cinta Legia. Tentu tak mudah bagi Legia dalam memilih di antara mereka berdua, karena telah berteman dekat dari kecil, bahkan sudah seperti saudara sendiri. Dari sinilah mulai terkuak siapa yang benar-benar cinta pada Legia. Dari sini juga, Legia kian mengerti apa arti cinta yang sesungguhnya.
***

http://sastra-indonesia.com/2021/05/press-release-novel-pocinta-karya-akhmad-sekhu-diapresiasi-dari-dalam-dan-luar-negeri/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria