samedi 3 juillet 2021

Festival Sutardji Calzoum Bachri, Yang Istimewa untuk Sutardji

Evan Gunanzar
riaupos.jawapos.com, 27 Juni 2021
 

Gubernur Riau menepungtawari buku Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri Biografi Kesaksian dan penulisnya Taufik Ikram Jamil (baju hijau) pada malam puncak Festival Sutardji Calzoum Bachri di Anjung Seni Idrus Tintin, Rabu (24/6/2021).
 
Di usianya yang ke-80 tahun, Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri mendapat hadiah dari tanah kelahirannya sendiri. Bukan hadiah buku atau puisi, tapi sebuah perayaan yang diberi nama Festival Sutardji Calzoum Bachri.
 
Taufik Ikram Jamil adalah penulis buku Presiden Penyair Sutardi Calzoum Bachri Biografi Kesaksian. Buku yang menceritakan secara lengkap Sutardji kecil hingga usianya saat ini, tidak diinginkannya lahir begitu saja. Taufik pun memikirkan bagaimana buku ini bisa diluncurkan secara istimewa sehingga bisa pula menjadi hadiah istimewa di hari lahirnya Sutardji yang ke-80, yakni tanggal 24 Juni.
 
Gagasan Taufik ini disampaikan kepada Ketua Dewan Kesenian Riau (DKR) Taufik Hidayat alias Atan Lasak. Dari sinilah munculnya Festival Sutardji Calzoum Bachri. Kegiatan ini pun dilaksanakan DKR dengan menggandeng berbagai pihak, antara lain Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Pemerintah Provinsi Riau dan pihak-pihak lain yang mau bersama-sama menyuksesken kegiatan tersebut.
 
Festival Sutardji Calzoum Backri ini diawali dengan sayembara video klip Sutardji Calzoum Bachri se-Nusantara. Awalnya panitia hanya menargetkan 50 peserta. Namun peserta yang mengirimkan karya ke panitia hampir mencapai 300 orang. Dari 300 karya ini, hanya 251 karya yang bisa dinilai karena selebihnya di luar batas akhir waktu penerimaan yang ditetapkan panitia.
 
Dari 251 peserta yang lolos mengikuti sayembara video klip Sutardji Calzoum Bachri, dewan juri menilai enam besar saja. Selanjutnya dikerucutkan menjadi tiga besar. Penentuan juara satu hingga tiga langsung dinilai oleh Sutardji Calzoum Bachri. Sedangkan untuk tiga pilihan terbaik ditentukan oleh dewan juri, yakni, Kunni Masrohanti, Jefry Almlay dan Ahmad Syafiq.
 
Para pemenang lomba video klip tersebut adalah, Juara I diraih Agra Hadi Abdurrachman dari Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ponorogo dengan judul puisi Ayo, Juara II Zalfa Robby Rodiyan Sulhawi dari Provinsi  Jawa Timur, Kabupaten Siduarjo dengan judul Batu, Juara III Adnan Aditya Kusuma dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan judul puisi Walau. Sedangkan Harapan I atas nama Musrial dari Provinsi Riau Kabupaten Bengkalis, dengan judul Idul Fitri, Harapan II Ahmad Sidik dari Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan, dengan judul Perjalanan Kubur, dan Harapan II Muhammad Badlan dari Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang, dengan judul Jembatan.
 
Perayaan hari lahir Sutardji Calzoum Bachri dilanjutkan dengan Festival Sutardji Calzoum Bachri serta syukuran 80 Tahun Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri, Mewariskan Kepada Dunia, Kamis malam (24/6). Inilah malam puncak Festival Sutardji yang juga diwarnai dengan peluncuran buku.
 
Berbagai pertunjukan puisi pada malam puncak festival tersebut membuat panggung seni di Anjung Seni Idrus Tintin (ASIT) yang sudah lama sepi karena minimnya kegiatan tersebab pandemi, menjadi gegap gempita. Malam itu Sutardji membacakan puisi. Para seniman Riau juga beraksi. Bermacam-macam. Mulai pembacaan puisi oleh Datuk Rida K Liamsi secara daring dari Tanjung Pinang, Jefry Almalay, Kunni Masrohanti, Murparsaulian, Syaukani Alkarim secara daring dari Bengkalis, pertunjukan tari puisi, musikalisasi puisi hingga drama puisi.
 
‘’Kegiatan ini merupakan sebuah upaya untuk terus menghidupkan semangat kreatifitas yang berakar pada tradisi tanpa melupakan perkembangan sejagat. Kreatifitas Sutardji sendiri dimediasi oleh bahasa Melayu yang menjadi akar bahasa sejumlah negara dan dipakai oleh sekitar 300 juta penduduk,’’ kata Atan Lasak malam itu di hadapan Gubernur Riau yang hadir bersama Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal Zein dan Kepala Dinas Pariwisata Roni Rakhmat alias Wak Mamat.
 
Malam puncak bukan berarti akhir dari Festival Sutardji. Keesokan harinya, Jumat 25 Juni, juga digekar simposium oleh Universitas Lancang Kuning, Fakultas Ilmu Budaya. Simposium secara daring ini menghadirkan nara sumber Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, Sastrawan K.H. Mustofa Bisri, Ketua Umum MKA LAM Riau Datuk Seri Al Azhar, Rektor Unilak DR. Junaidi, S.S. M.Hum, Penulis Buku Biografi Sutardji Calzoum Bachri, Datuk Taufik Ikram Jamil, dan moderatornya Dekan FIB Unilak M. Kafrawi, S.S M.Sn.
 
‘’Diharapkan pada simposium ini ada pembicaraan kreatif dan akademis tentang kredo-kredo puisi Sutardji. Pasalnya, kredo puisi Sutardji tidak hanya satu sebagaimana yang diketahui selama ini, tetapi ternyata dua kredo yang dimuat dalam buku SCB terbaru berjudul Kecuali, 2021,’’ kata Atan lagi.
 
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut meramaikan malam puncak festival dengan sebuah pertunjukan unik. Tentu garapan ini berangkat dari puisi Sutardji. Semua yang hadir di atas panggung malam itu bermula dari puisi Sutardji. Begitu juga dengan Gubenur Riau, Drs. Syamsuar MSi yang hadir, juga membaca puisi yang berjudul Walau.
 
‘’Tentu kita berharap dengan Festival ini, kusasteraan di Indonesia akan terus memuncak dan akan lahir pujangga-pujangga besar dari Riau lainnya selain Sutardji. Selamat ulang tahun Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri,’’ ujar Syamsuar sebelum membacakan puisi.
***

http://sastra-indonesia.com/2021/07/festival-sutardji-calzoum-bachri-yang-istimewa-untuk-sutardji/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria