samedi 28 août 2021

MEMBACA DARMA

Eddi Koben
 
Sejak membuka segel buku ini pada tanggal kematian Budi Darma, saya terus membaca setiap pagi di bawah matahari. Ditemani secangkir kopi dan beberapa ‘panganan’ lawas seperti rengginang, pisang goreng, singkong goreng, awug, surandil, gegetuk, atau ketan serundeng, saya membaca lambat-lambat buku ini.
 
Ya, saya bukan tipe pembaca cepat yang bisa melahap seluruh isi buku dalam waktu satu atau dua jam. Saya bisa menamatkan pembacaan buku selama berhari-hari, berminggu, berbulan, bahkan bertahun-tahun. Saya selalu ingin menikmati setiap huruf, kata, kalimat, dan paragraf yang saya baca tanpa tergesa.
 
Buku "Budi Darma, Karya dan Dunianya" yang ditulis oleh Wahyudi Siswanto ini saya selesaikan kemarin pagi, tepat 7 hari setelah kematian Budi Darma pada 21 Agustus 2021 lalu. Malam harinya, saat keluarganya (mungkin) menggelar tahlilan 7 hari kepergiannya, saya mencoba merenungkan kiprah seorang Budi Darma dalam dunia kepenulisan.
 
Buku yang saya beli pada sekitar tahun 2007 ini belum pernah saya baca sama sekali. Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, saya tak begitu mengenal penulisnya. Kedua, sampul bukunya tidak artistik. Ketiga, saya kurang begitu tertarik pada karya-karya (cerpen) Budi Darma yang baru saya baca beberapa saja di koran yang ada rubrik sastranya. Keempat, ya malas saja.
 
Tega betul saya membiarkan buku yang telah saya beli belasan tahun lalu, tapi tak pernah saya baca. Maka, pada tanggal kematian Budi Darma seminggu yang lalu, saya mulai membacanya dengan perasaan berdosa yang sangat.
 
Setelah selesai membacanya kemarin pagi, saya betul-betul menyesal. Andai saja saya langsung membacanya sejak tanggal pembelian buku ini pada belasan tahun lalu, mungkin saya bisa belajar banyak hal lebih awal tentang Budi Darma dan dunia kepenulisannya.
 
Dalam buku ini saya menemukan beragam informasi terkait Budi Darma mulai dari kehidupannya di masa kecil, remaja, dewasa, hingga ia menjabat sebagai rektor sebuah universitas di samping pekerjaannya sebagai pengarang.
 
Obsesi seorang Budi Darma sejak kecil begitu berpengaruh terhadap karya-karya yang dihasilkannya. Tak jarang karya-karyanya menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Tercatat, novel "Olenka" yang ditulisnya akhir tahun 1979 memenangi Sayembara Mengarang Novel Dewan Kesenian Jakarta 1983. Novel ini banyak dibahas dan dibicarakan ahli sastra, baik di dalam maupun luar negeri (Siswanto, 2005:164).
 
Melalui buku ini saya dapat melacak jejak-jejak kepengarangan seorang Budi Darma begitu lengkap. Wahyudi Siswanto begitu tekun mengulas cerpen-cerpen Budi Darma yang bertebaran di surat kabar dan majalah. Majalah Sastra Horison menjadi majalah yang paling sering memuat cerpen-cerpen Budi Darma sejak tahun 1970-an.
 
Ketiga novel yang dihasilkan Budi Darma, yakni "Olenka" (1983), "Rafilus" (1988), dan "Ny. Talis" (1996) tak luput diulas Siswanto begitu tajam. Maklum buku yang ditulis Siswanto ini berangkat dari disertasinya. Tak heran jika membaca buku ini, saya seperti menemukan kekakuan dalam gaya penulisan layaknya tulisan-tulisan ilmiah.
 
Namun, saya patut berterima kasih pada Wahyudi Siswanto yang telah memberi gambaran tentang apa dan siapa Budi Darma. Seorang pengarang kalem yang karya-karyanya penuh kemuraman ini ternyata banyak menginspirasi pengarang-pengarang generasi berikutnya. Budi Darma layak mendapat tempat terhormat di dunia kesusastraan Indonesia.
 
Terima kasih, Pak Darma. Selamat beristirahat di keabadian!
 
Cimahi, 28 Agustus 2021 http://sastra-indonesia.com/2021/08/membaca-darma/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria