jeudi 19 août 2021

Sajak-Sajak Imamuddin SA

SALVO
 
dentum salvo ini hari menggema senyap
dalam lipatan merah dan putih
yang beranjak membentang,
menutup kibaran luka dari hembusan wabah
sebelum kita benar-benar menariknya
hingga ujung tiang dan tenggelam dalam lagu kemerdekaan
 
dentum salvo ini hari menyimpan rahasia
tentang darah juang yang tak dapat dikebumikan menjadi catatan sejarah
yang membikin nostalgia
bersama buyung dalam cerita senja
 
dentum salvo ini hari adalah tanda seru
yang kita sulut dari jiwa sendiri
dalam bakti dalam rimbun doa NKRI;
merdekalah dari sakit dan wabah ini
 
bukankah doa dan bakti adalah perayaan abadi ini hari?
 
Lamongan, 17 Agustus 2021
 
 
 
SUATU SORE DI SEBUAH SPBU
 
suatu sore di sebuah spbu
aku mengisi motorku
dengan bensin penuh
sepenuh kenangan yang luruh
bersama rintik hujan waktu itu
 
suatu sore di sebuah spbu
aku mengisi hatiku
dengan wajah wanita itu
sorot matanya yang lebih puitis
ketimbang gerimis
menumpah setiaku
dan membikin becek jalanku
 
“MAAF, JANGAN MEMANTIK API
BIAR AKU, WANITA, DAN SPBU TAK MELEDAK
TERBAKAR WAKTU”
 
Balun, 2019
 
 

SEBUAH PAGI DAN SECARIK PESAN
 
sebuah pagi dan secarik pesan tergeletak
di tanganku menjadi cerita koran
tentang bunga yang pernah aku berikan kepadamu
 
pesan itu kini menjadi hujan
yang tak kunjung reda
dan menenggelamkannya dalam diam
 
kau yang tampak sibuk di dapur
mendadak menghampiri
dan menangkap rintik hujan yang mengeroyokku.
kau hangatkan dinginnya
kau sedu secangkir kopi darinya
dan kita sama-sama mencecap pekatnya
 
ada yang tersisa; bekas bibirku dan bibirmu
dibibir cangkir itu yang tak pernah bercerita
kepada waktu tentang rasa kopi yang kita nikmati
ini pagi
 
sebuah pagi dan secarik pesan tergeletak
di tanganku menjadi catatan waktu
tentang bunga yang ditenggelamkan hujan
 
seperti kata-kata yang telah tertulis di bibirku
tak akan aus walau bibirmu  menghapus jejaknya berlalu;
aku mencintaimu
 
tak ada lagi yang perlu kita tanyakan
dalam jantung kita ini hari
karena engkaulah kasih dan akulah sayang
yang mengendap dalam rindu doadoa
bertemu di kedalaman sunyi
pada titik takdir paling sepi;
darah kita sendiri
 
sebuah pagi dan secarik pesan lekat pada tubuh hujan
tubuhnya yang dingin telah membekukan cemburu
sebelum angin menghapus waktu
dan kita mendadak menjadi doa
dalam deras airmata; rahasia
 
Balun 2019
 
 
 
SELAMAT DATANG, SAKIT
 
selamat datang sakit
sudah lama aku tak berjabat tanganmu
semoga kau tetap sehat dan tidak sakit-sakitan
 
selamat datang sakit
tanganmu yang dingin membuat aku menggigil
terlelap dalam doa
 
pertemuan kita kali ini adalah kebenaran
dan bukan sekadar kebetulan
kau benar-benar menumpahkan janjimu
untuk menagih hutang kepadaku;
hutang sehat yang aku pinjam darimu
waktu itu. sebuah hutang yang terabaikan
 
terima kasih sakit
kau telah mengingatkan aku
dan menemani waktuku
pulanglah, biar aku malam ini tidur
dalam hening sendiri
esok aku akan melunasi hutangku
sekalian bunganya
 
Balun 2019
 
 

PENYAIR SENJA
 
seorang penyair duduk dipeluk senja
di bawah rimbun jambu
ia menghitung detak waktu
yang perlahan menggerus usia
 
pohon yang konon lebih senja
ketimbang pemiliknya,
keriput tubuhnya menjadi saksi
lampau usia yang tertanam di jantungnya sendiri
 
di bawah pohon jambu
penyair senja menjemput rindu
yang mulai luruh dihantam sepi.
tangan sepi yang dingin menyeret penyair
senja pada bayang-bayang tubuh kasihnya
yang telah disembunyikan waktu
 
ENTAH KASIH MANA LAGI YANG DIBINGKISKAN RINDU
PADAHAL USIA YANG TAJAM TELAH MENGGERGAJI INGINNYA
 
di bawah teduh
penyair senja menunggu angin
memukul daun-daun lalu meluruhnya
sekadar mengurir doa
sementara kedua tangannya tampak sibuk
menyulam sajak dari batu-batu berserak
 
entah berapa batu yang telah ditumpuknya
mengurat menjadi kata;
batu hanyalah batu
tak sempat tasbihnya lalu
 
mendadak penyair senja melompat
dari duduknya
ia mengejar kata-kata dalam bibir kasihnya
 
AKU TUNGGU DI TELAGA ITU
AKAN KUHABISI MALAM BERSAMAMU
 
tak ada yang lebih puitis ketimbang panggilan kekasih
dihempasnya aku, dicampaklah tubuh
teduh
 
Lamongan, 2019

Imamuddin SA, nama aslinya Imam Syaiful Aziz, lahir di Lamongan 13 Maret 1986. Aktif di Kostela, PUstaka puJAngga, FSL, FP2L, dan Literacy Institut Lamongan. Karya-karyanya terpublikasi di: Majalah Gelanggang Unisda, Majalah Intervisi, Tabloid Telunjuk, Jurnal Kebudayaan The Sandour, Majalah Indupati, Warta Bromo, dan Radar Bojonegoro. Puisi-puisinya terantologi di: Lanskap Telunjuk, Absurditas Rindu, Memori Biru, Khianat Waktu, Kristal Bercahaya dari Surga, Gemuruh Ruh, Laki-Laki Tak Bernama, Kamasastra, Tabir Hujan, Sehelai Waktu, Kabar Debu, Tabir Hijau Bumi, Bineal Sastra Jawa Timur 2016, Pengembaraan Burung, Ini Hari Sebuah Masjid Tumbuh di Kepala, dan Serenada. Prosa-prosanya terpublikasi di: Mushaf Pengantin, antologi cerpen Bukit Kalam, Hikayat Pagi dan Sebuah Mimpi, Bocah Luar Pagar, Hikayat Daun Jatuh, dan Tadarus Sang Begawan. Pernah dinobatkan sebagai Juara 3 Mengulas Karya Sastra Tingkat Nasional tahun 2010, Harapan 2 Lomba Menulis Cerpen Tingkat Jawa Timur 2018, dan Juara 2 Lomba Menulis Puisi Se-Kabupaten Lamongan 2019. Nomor telepon 085731999259. Instagram: Imamuddinsa. FB: Imamuddin. http://sastra-indonesia.com/2021/08/sajak-sajak-imamuddin-sa-8/

Aucun commentaire:

Publier un commentaire

A. Anzieb A. Muttaqin A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja A.S. Laksana Abdurrahman Wahid Acep Zamzam Noor Adhie M Massardi Adin Adrizas Afrilia Afrizal Malna Afrizal Qosim Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahmad Faishal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Jauhari Ahmadun Yosi Herfanda Aik R Hakim Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Albert Camus Alex R. Nainggolan Amanche Franck Amien Kamil Aming Aminoedhin Ana Mustamin Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Annisa Febiola Anton Wahyudi Aprinus Salam Arafat Nur Arie MP Tamba Arif Yulianto Arifi Saiman Arswendo Atmowiloto Arung Wardhana Ellhafifie Aryo Bhawono AS Dharta Asarpin Atok Witono Awalludin GD Mualif Ayesha B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Bujono Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bantar Sastra Bengawan Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Berita Foto Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar D. Zawawi Imron Daisy Priyanti Dareen Tatour Daru Pamungkas Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Sukarno Didin Tulus Dina Oktaviani Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dwi Fitria Dwi Klik Santosa E. M. Cioran Ebiet G. Ade Eddi Koben Edi AH Iyubenu Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Permadi Eko Prasetyo Enda Menzies Ernest Hemingway Erwin Setia Esai Evan Gunanzar F. Rahardi Fadllu Ainul Izzi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrozak Fauz Noor Fauzi Sukri Fazar Muhardi Feby Indirani Felix K. Nesi Franz Kafka FX Rudy Gunawan Gesang Gola Gong Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Guntur Budiawan Gus Noy Gusti Eka H.B. Jassin Hamka Hari Purwiati Haris del Hakim Hartono Harimurti Hasan Gauk Hasnan Bachtiar Henriette Marianne Katoppo Herry Lamongan HM. Nasruddin Anshoriy Ch Holy Adib Hudan Hidayat Humam S. Chudori I Nyoman Darma Putra Ida Fitri Idrus Ignas Kleden Ilung S. Enha Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Tjahyadi Indria Pamuhapsari Irwan Apriansyah Segara Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Zulkarnain J Anto Jadid Al Farisy Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jamal T. Suryanata James Joyce Januardi Husin Jemi Batin Tikal Jo Batara Surya Johan Fabricius John H. McGlynn John Halmahera Jordaidan Rizsyah Juan Kromen Judyane Koz Junaidi Khab Jurnal Kebudayaan The Sandour Jusuf AN K.H. M. Najib Muhammad Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha KH. Ahmad Musthofa Bisri Khansa Arifah Adila Khoirul Anam Khulda Rahmatia Kiki Sulistyo Komunitas Sastra Mangkubumen Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kuswaidi Syafi’ie Lagu Laksmi Shitaresmi Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lely Yuana Leo Tolstoy Linda Christanty Linda Sarmili Lutfi Mardiansyah M Zaid Wahyudi M. Adnan Amal M’Shoe Maghfur Munif Mahamuda Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Mbah Kalbakal Melani Budianta Mochtar Lubis Moh. Dzunnurrain Mohammad Bakir Mohammad Kasim Mohammad Tabrani Muhammad Ali Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Musafir Isfanhari Mustain Myra Sidharta N. Syamsuddin CH. Haesy Naim Nanda Alifya Rahmah Nara Ahirullah Naskah Teater Naufal Ridhwan Aly Nawangsari Nezar Patria Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Observasi Ocehan Pameran Lukisan Panggung Teater Pentigraf Performance Art Pondok Pesantren Al-Madienah Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Puthut EA Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Reko Alum Remy Sylado Resensi Reza Aulia Fahmi Ribut Wijoto Rikardo Padlika Gumelar Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riska Nur Fitriyani Rofiqi Hasan Rokhim Sarkadek Roland Barthes Rony Agustinus Rosdiansyah Rozi Kembara Rx King Motor S Yoga S. Arimba S. Jai Sabda Armandio Sabine Mueller Sabine Müller Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sajak Samir Amin Samsudin Adlawi Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Shinta Maharani Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Pudyastuti Baumeister Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Sunan Bonang Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Suripno Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Sutrisno Buyil Syarif Hidayat Santoso T Agus Khaidir T.N Angkasa T.S. Eliot Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater ESKA Teater Pendopo nDalem Mangkubumen Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Teks Lagu Keroncong Bengawan Solo Tirto Suwondo Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toeti Heraty Toto Sudarto Bachtiar Tujuh Bukit Kapur Udin Badruddin Umbu Landu Paranggi Undri Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vitalia Tata W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Welly Kuswanto Wulansary Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yukio Mishima Yusri Fajar Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zuhdi Swt Zuhkhriyan Zakaria