Rakai Lukman
DI ATAS LEVEL SEORANG IBU TERMENUNG. LALU ADA BEBERAPA ORANG DI SEKITARNYA MERAYAKAN KEBAHAGIAAN.
LAGU KASIH IBU
Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia
Kemudian datang orang-orang dengan memakai topeng, berjas dan berdasi. Datang dari berbagai penjuru
4 Sosok bertopeng singa, monyet, ogok-ogok
akulah cukong, biar saja mereka melarat
akulah politikus. Tak peduli rakyat makan ingus
akulah pemakan tanah, dan batubatu , peminum keringat dan air mata”
akulah pelahab daging. Pereguk darah saudara
KAMI SETAN-SETAN KETIDAK-ADILAN, PENERUS KEDHOLIMAN
(Lagu Tanah Surga)
Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
Tapi kini direnggut
Dieksplotasi
Atas nama diri sendiri
Kemerdekaan ialah kejayaan bumi dan udara
Buat kemakmuran rakyat
Tapi tanah dan air campur limbah
Buah manisnya dibawa ke negeri atas angin
Kita hanya penikmat sisa-sisa
Kemerdekaan hanya pesta-pesta
Kibar bendera dan lomba-lomba
Tapi terjajah, terjarah
yang saban waktu dikeruk bukitnya
diminum lautnya, diperas hutannya
atas nama konglomerasi
Para orang bertopeng mendekati ibu pertiwi dan menjeratnya dengan tali. Bergerak-gerak melakukan berontak tapi tak bisa.
Membacakan puisi “tanah air mata”, yang diperagakan dengan gerak tubuh.
Para penerus bangsa bergerak gerak mendekati para topeng dan menyelamatkan ibu pertiwi.
Lagu Ibu pertiwi dan Seorang membacakan maklumat:
“Kami adalah generasi, generasi cerdas
Nahkoda zaman, pelumat ketidak adilan
penegak gemah ripah loh jinaweh
Memayu hayuning bawana
Pengikut arus tapi tak tergerus
Semua mematung dan diiringi Lagu SYUKUR
Aucun commentaire:
Publier un commentaire